Selasa, 16 Juni 2015

MANUSIA DAN HARAPAN


A. Pengertian Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manuis itu ialah :
a)      Kelangsungan hidup (survival)
b)      Keamanan (safety)
c)      Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)      Diakui linkungan (status)
e)      Perwujudan cita – cita (self actualization)

MANUSIA DAN KEADILAN

KEADILAN TERHADAP SESAMA MANUSIA
Syahdan, Gubernur Amr bin al-Ash ra berniat membangun masjid megah untuk kepentingan kaum muslimin, akan tetapi ditengah berjalannya pembangunan masjid tersebut, dijumpai sedikit hambatan. Ada sebuah gubuk reyot milik seorang kakek yahudi yang terletak dilokasi pembangunan. Sebanarnya pihak pelaksana proyek sudah menawarkan kepada sang kakak untuk membeli gubuk itu dengan harga tinggi, tetapi ia enggan menerimanya. Akhirnya dengan dalih kepentingan umum, gubuk reyot itu pun terpaksa digusur oleh pemerintah.
Dengan rasa kesal dan marah, si kakek yahudi menemui Khalifah Umar bin Khattab ra. Ia menyampaikan keluh kesah atas penggusuran rumahnya.
“Wahai bapak tua, aku memahami perasaanmu.” Tak berapa lama kemudian, Umar ra mengambil sepotong tulang binatang dan digores dengan pedangnya, dan menyuruh untuk diberikan kepada gubernur Amr bin al-Ash ra.
Begitu menerima tulang bergores pedang tersebut, wajah sang gubernur langsung memucat dan tangannya gemetar. Ia menangis terisak dan air matanya mengalir bercucuran.
“Wahai tuan Gubernur, kenapa engkau menangis seperti ini? Padahal yang selama ini aku tahu, engkau demikian berwibawa dan tegar.” Tanya kakek yahudi itu
“Ketahuilah wahai kakek. Melalui tulang ini, seakan Khalifah Umar ra mengingatkan bahwa manusia dating ke dunia tidak membawa apa-apa, kemudian mereka akan menjadi tulang-belulang seperti ini. Tak ada bekal yang dapat dibawa ke hadapan ALLAH kecuali amal yang lurus sebagaimana lurusnya goresan pedang diatas tulang ini. Karena itu, aku sebagai Gubernur berkewajiban menegakkan keadilan. Kalau aku mengingkarinya, maka Khalifah akan meluruskanku dengan pedangnya. Sungguh celaka diriku. Bagaimana nanti aku akan mempertanggungjawabkan kebengkokan tindakanku di hadapan ALLAH ketika aku sudah menjadi tulang-belulang seperti ini? Untung saja Amirul Mukminin mengingatkanku, sehingga aku tidak melenceng jauh”
Terkesiaplah kakek yahudi mendengar penuturan Gubernur Amr bin al-Ash ra. Ia baru menyadari, betapa agama islam telah membumikan keadilan dalam kehidupan ini. Seumur hidup, belum pernah ia menjumpai keadilan ditegakkan sekokoh itu.
“Wahai tuan Gubernur, sebenarnya tuan sudah berlaku adil. Justru sayalah yang tidak adilo. Saya tidak tahu diri. Sebab tuan membangun masjid untuk kepentingan umat, sementara aku hanya memperturutkan egoku. Sekarang aku merelakan rumahku digusur. Mulai saat ini, aku bersaksi dihadapanmu bahwa aku masuk islam”
Kakek yahudi itu mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan Amr bin al-Ash ra. Sungguh berbunga hati gubernur melihat akhir cerita yang menggembirakan ini. Keduanya pun berpelukan dengan sangat akrab

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pada intinya pandangan hidup adalah sebuah jalan yang akan ditentukan kelak oleh diri manusia itu sendiri. Manusia memiliki pandangan hidup sesuai dengan pengalaman yang pernah dia jalani dan tempat hidupnya.
           Pandangan tersebut seringkali dipengaruhi oleh orang lain yang menurut pandangan kita baik, maka secara langsung atau tidak langsung kita menjadikannya pegangan atau pedoman untuk menghadapi situasi lain. Dalam proses itu  manusia akan terus menguji hasil pemikiran tersebut sampai bisa diuji kebenarannya.  


  Saya pun sebagai manusia memiliki pandangan hidup tersendiri. Pandangan yang berasal dari segala sesuatu yang saya alami dan saya percayai kebenarannya.  Pandangan hidup ada beragam jenisnya, tetapi berdasarkan asalnya, terdiri menjadi 3 macam : 


(a) Pandangan hidup berasal dari Agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Karena agama apapun, pasti mengajarkan nilai nilai kebaikan.
  Agama menurut saya hanya aplikasi penyampai pesan, yang isinya adalah kebaikan. Agama hanya bentuk pengemasan ajaran kebaikan yang berbeda. Saya bukan tipe orang yang fanatik pada agama, walau secara pribadi saya mengagumi sosok dan kisah dari Yesus Kristus, saya bersyukur dilahirkan dengan kepercayaan kristiani sehingga saya bisa mengetahui nilai nilai kebaikan yang diajarkan oleh Yesus hingga saya mempercayainya.
     Agama mengajarkan pandangan hidup bahwa semua orang berhak mendapatkan kebaikan dan wajib menjalani hidup dengan melakukan perbuatan baik




Setiap orang yang memiliki pandangan hidup otomatis mempunya cita cita demi kehidupan yang lebih baik di masa depan. Cita-cita tercipta atas dasar pandangan yang didapat nya semasa hidup sehingga menjadi sebuah harapan. 
     Juga cita-cita merupakan harapan, keinginan dan tujuan yang terus berkembang semasa manusia hidup. Tetapi jika seseorang memiliki sebuah keinginan atau harapan yang tidak membangun atau memberikan semangat untuk mendapatkan kompetensi meraihnya, sehingga hanya akan menjadi Angan. 
     Dapatkah seseorang menggapai cita citanya bergantung oleh beberapa faktor,yaitu  
 - Faktor Manusia. Yang akan menentukan tercapainnya cita cita tersebut adalah manusia nya. Jika    hanya akan menjadi khayalan. Seperti yang terjadi pada hidup saya, sewaktu saya kecil saya sangat ingin menjadi seorang yang menciptakan karya Robotik. 
     Hal ini dikarenakan seringnya saya menyaksikan dan membaca karya karya bertemakan fiksi ilmiah, dan ketika saya beranjak dewasa saya tidak menentukan kecocokan terhadap kegiatan menghitung yang sebetulnya menjadi dasar perancangan lat elektronik atau Robot kelak. Jadi hal itu hanya akan menjadi angan angan atau khayalan. 
  - Faktor Kondisi. Pengaruh faktor ini bisa menjadi menguntungkan ataupun menghambat  tercapainya sebuah cita cita. Misalnya ketika saya sekolah menengah pertama saya selalu ingin menjadi seorang programmer yang handal tetapi ketika saya masuk kedalam sekolah menengah kejuruan yang jurusannya sangat dekat dengan dunia programming sangat merasa kesusahan dan apresiasi masyarakat Indonesia sangat tidak sesuai.
     Jadi dikarenakan kondisi di Indonesia yang menggaji programmer tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan seorang programmer, saya tidak tertarik melakukannya lagi. Meskipun faktor keuntungannya orang tua saya sudah lama menggeluti dunia IT, sehingga sejak kecil saya sudah terbiasa dengan itu. Saya tetap tidak ingin melanjutkan cita cita saya itu. Saya mendambakan cita cita yang lebih. 
   - Faktor Tingginya Cita-cita. Memang cita cita harusnya sesuai dengan kemampuan kita. Tapi itu untuk orang yang biasa, Orang yang pesimis. Cita cita menurut saya tidak terlalu penting faktor realistis, karena apapun akan bisa terjadi apabila cita cita itu membuat kita lebih semangat memperbaiki diri terus menerus. Seperti cita cita tinggi saya sekarang. 
       Saya tidak lagi terpaku oleh suatu profesi, saya hanya ingin bekerja sesuai dengan yang saya senangi dan dimana pun saya bekerja kelak saya bisa melakukan titik demi titik perubahan yang akan menerangi semua orang sekitar saya. Tidak lagi memperkaya diri tujuannya, tetapi agar dapat menjadi memori baik untuk orang orang yang dengan senang hati saya inspirasi ataupun ubah. Ketinggian? Saya memang tidak biasa cita cita setinggi lagit, tapi saya terbiasa bercita cita diatas langit dan kelak jatuh diatas bintang bintang. 

      Cita cita pun tidak hanya tercipta pada suatu Individu, tetapi bisa dalam suatu kelompok. Misalnya cita cita leluhur bangsa Indonesia yang kelak harus dituntaskan oleh penerusnya. dan saya pun bercita cita yang terkait dengan banyak orang pun bisa. Karena salah satu hal termahal yang dimiliki setiap 
manusia adalah "Harapan". 

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah swt,.

1. Manusia diciptakan Allah swt dengan tanggung jawab yang luas yang perlu dilaksanakan, kerana ia akan disoalkan tentang amanah yang diberikan kepadanya di hari akhirat nanti. Allah swt, mencipta manusia dengan tujuan tertentu yaitu untuk dikembalikan semula kepadaNya, dan mereka dipertanggung jawabkan atas setiap usaha dan amal yang berkaitan dengan perintah keagamaan semasa ia hidup di dunia. Mereka akan diadil dan diberi pembalasan di hari pembalasan sama ada ditempatkan di Syurga tau neraka.

2. Sabda Nabi saw, dari Ibnu Umar ra katanya, " Saya mendengar rasulullah saw bersabda", maksudnya:

"Semua orang dari engaku sekalian itu adalah pengembala, dan dipertanggung jawabkan terhadap apa yang digembalainya. Seorang pemimpin adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaanya;

Seorang lelaki adalah pengembala dalam keluarganya dan akan ditanya tentang pengembalaannya;

Seorang isteri adalah pengembala di rumah suaminya dan akan ditanya tentang pengembalaannya;

Seorang khadam juga pengembala dalam harta tuannya dan akan ditanya tentang pengembalaanya.

Maka semua orang dari kamu sekalian adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya."

- ( Muttafaq 'alaih)

Tanggung jawab manusia terhadap allah swt adalah seperti berikut;

1. Mengabdikan diri kepada Allah swt dengan beriman dan melakukan amal soleh mengikut syariat yang ditetapakan oleh agama melalui RasulNya.

2. Melaksanakan amanah Allah swt memelihara dan mengawal agama Allah serta ajaran Allah swt seperti FirmanNya; Surah Al Ahzab; 72 (ms. 427).

"Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggung jawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serata gunung-gunung (untuk memikul) maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat meyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya) dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan."

- (Surah Al Ahzab: 72)

3. Melaksanakan amar makruf, nahi mungkar, iaitu sebagai khalifah Allah swt bertanggung jawab menyebarkan Islam, meninggikan kalimah Allah swt dan supaya manusia menjadi orang Islam.

Firman Allah swt,: " Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam). Dan menyeru berbuat  kebaik, serta melarang dari kemungkaran (buruk dan keji ). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya."

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Definisi Penderitaan Menurut saya penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik), penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul. Disini saya akan lebih membahas tentang sebab – sebab munculnya sebuah penderitaan. 1.2 Sebab – sebab munculnya penderitaan Jika Diklasifikasikan berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya. Karena Perbuatan buruk antara sesama manusia menyebabkan menderitanya manusia yang lain, contohnya : Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, dan disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikannya yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan negeri Surabaya supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki sekaligus merasakan penderitaan yang telah ia berikan kepada orang lain. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.

MANUSIA DAN KEINDAHAN

MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan dari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan  itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber­asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian  mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
 
Pengertian keidahan  menurut para ahli:
 
Sulzer, Kendahan  itu adalah sesuatu yang baik, jika sesuatu  itu belum baik, maka ciptaan  itu belum indah.
 
Humo ( inggris), Keindahan itu merupakan sesuatu yang dapat mendatangkan  kesenangan.
 
Emmanuel Kant, Menurutnya pengertian keindahan  itu dilihat dari 2 aspek, pertama  keindahan yang subjektif (yaitu  keindahan  yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, akan tetapi mendatangkan rasa senang terhadap si penghayat) dan kedua keindahan yang  objektif(keindahan  yang mengandung keserasian terhadap apa yang dikandungnya).
 
Selain itu keindahan juga memiliki pengertian lain :
Keindahan Dalam Arti Luas.
Menurut  The Liang Gie bahwa keindahan dalam arti luas mengandung makna  ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan  keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan, Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan  moral
· keindahan  intelektual.
 
Keindahan Dalam Arti Sempit (yang ber hubungan dengan penglihatan).
Keindahan dalam arti sempit  memiliki makna  yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan ckebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata.
 
Keindahan Dalam  Makna Teori Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung untuk menciptakan seni

manusia dan cinta kasih

Manusia dan Cinta kasih
Menurut kamus umum bahasa indonesia karya w.j.s. poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tetarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peran yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat, dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antar manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya, dan berpegang teguh pada syariatnya.
  • Cinta memiliki tiga tingkatan, yaitu tinggi, menengah dan rendah.
  • Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada tuhan.
  • Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orangtua, anak, saudara, istri atau suami dan kerabat.
  • Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.

Menurut ibnu al-arabi
Mari kita simak pendapat Ibnu al-arabi (tokoh filosofo islam) mengenai rasa cinta. Ibnu al-araby membagi cinta pada 3 tingkatan, yaitu:

1.Cinta Natural. cinta ini bersifat subjektif, kita lebih mementingkan keuntungan diri sendiri. Contohnya, kita dapat mencintai seseorang karna dia telah menolong kita, berbuat baik pada kita. Seperti cintanya seekor kucing pada majikannya karna telah merawatnya.

2.Cinta Supranatural. Cinta ini brsifat objektif, tanpa pamrih. dimana kita akan mencintai seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan timbal balik walau masih ada muatan subjektif. Contohnya seperti cintanya seorang ibu pada anaknya, ia rela berkorban apapun dan bgaimanapun caranya demi kebaikan anaknya walaupun tanpa ada balasan (rasa cinta) dari anaknya tersebut. Pada tingkat inilah kita akan mulai memahami pepatah yang menyabutkan “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”

3.Cinta Ilahi. Inilah kesempurnaan dari rasa cinta. Kita tidak hanya akan mendahulukan kepentingan objek yand kita cintai,. Lebih dari itu, ketika kita telah mencapai tingkatan ini kita tidak akan lagi melihat diri kita sebagai sesuatu yang kita miliki, penyerahan secara penuh, sirnanya kepentingan pribadi. Kita merasa bahwa apapun yang kita miliki adalah milik objek yang kita cintai.

Menurut KANG ZAIN

1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)

2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)

3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)

Mari kita simak,

1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)

Ciri-cirinya adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi atau fisik. Dan kental sekali berbau dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu … tapi sering lupa mensyukuri apa yang sudah dimiliki.

2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)

Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Kadang menikmati tapi kadang menyesali. Kadang inget Tuhan tapi kadang inget kekasih hati ciptaan Tuhan. Perasaannya bolak-balik seperti Qolbu. Jika ia memiliki hati yang bersih maka walaupun ia mencintai makhluk Tuhan, ia tetap paham prosedur syariat yang harus dilewati. Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang dirahmati Tuhan.

3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)

Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Tuhan. Ia nyaris lupa akan dunia. Dan itulah yang jadi masalahnya. Ia terkadang lupa akan bajunya yang mungkin saja kurang pantas dilihat. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Tuhan, sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Tuhan. Hatinya tenang karena dekat kepada Tuhan, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak mampu dilihatnya. Mungkin saja ia sampai bingung apalagi yang mau di-istighfari, padahal ia sangat menyukai istighfar dan taubat, tapi ia begitu anti berbuat maksiat.

Triangular Theory of Love

Di dalam teori ini, cinta digambarkan memiliki tiga elemen/komponen yang berbeda, yaitu : keintiman (intimacy), gairah/nafsu (passion), dan kesepakatan/komitmen (commitment). Teori ini dikemukakan oleh Robert Sternberg – seorang ahli psikologi. Berbagai gradasi maupun jenis cinta timbul karena perbedaan kombinasi di antara ketiga elemen tersebut. Suatu hubungan interpersonal yang didasarkan hanya pada satu elemen ternyata lebih rapuh daripada bila didasarkan pada dua atau tiga elemen.

Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :

1.       Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.

2.       Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.

3.       Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)

4.       Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.

5.       Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.

6.       Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.

7.       Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.

8.       Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka.

Study Kasus :

Pernah tidak sih mendengar cerita dari sahabatmu atau temanmu yang bercerita tentang pacarnya ?

Tentang indahnya punya pacar ? tentang bahagia yang di dapatkannya dari sang kekasih hati ? pasti sering kan ? banyak sekali cerita tentang cinta dari yang bahagia hingga yang menyedihkan dan tragis. Tapi itu semua hanya cinta kepada sesama umat manusia.

Pernah tidak mendengar malihat temanmu yang bercerita sambil menangis ketika meninggalkan ibadahnya ? pernah tidak mendengar penyesalan telah meninggalkan kegiatan agamanya ? tentu jarang ! atau mungkin tidak sama sekali.

Inilah bedanya, kadang manusia suka lupa bahwa ia harus lebih mencintai sang penciptanya daripada umat manusia yang juga di ciptakan sang pencipta.

Opini :

Menurut saya apapun jenis cinta, apapun tingkatan cinta itu hanyalah masalah hati. Hati yang menentukan semuanya akan seperti apa, dan akan bagaimana.

Sebagai umat manusia kita harus bersyukur karena masih ada cinta di dunia ini yang bisa mempererat tali persaudaraan, memperbanyak tali silaturahmi dan dapat mecegah tindakan anarkisme terjadi.Memang cinta pada manusia itu buta tapi cinta tidak tuli, masih bisa di dengar kata-kata pujian untuk yang di Cinta. Masih bisa di rasakan perbuatan n perlakuan istimewa untuk yang di cinta.

MANUSIA & KEBUDAYAAN

manusia mempunyai sifat-sifat antara lain Sifat dasar manusia yang pertama dan paling banyak ditemui di kalangan per-artisan adalah Sanguinis. Dari kalimat di atas saja sudah sedikit menguak ciri-ciri pemilik watak ini kan. Benar! Orang berwatak sanguinis adalah tipe orang-orang cepat atau lambat akan menjadi populer. Karena inilah sifat ini disebut “Sanguinis yang Populer”. Tidak hanya artis yang bisa memiliki sifat ini, melainkan siapa saja yang memiliki ciri-cirinya kemungkinan dia memiliki sifat ini atau sebagian dari sifat ini. Berikut ciri-cirinya :Supel atau mudah sekali bergaul.
Suka teriak-teriak gak jelas.
Paling semangat di antara yang lain.
Paling kocak.
Agak sombong.
Suka menolong orang.
Main perasaan.
Gak teratur hidupnya.
Easy going.
Pikiran gak tetap, berubah-ubah, labil.
Dikelilingi banyak orang (populer).
Super kreatif dan inovatif.
Mulut nyerocos mulu tapi gak pernah dengerin orang.
Gak suka mikir terlalu detail dan keras.
Banyak bercanda.
Kekanak-kanakan.
Selalu ingin tahu segala hal.
Optimis.
Selalu ceria.
Cepat bosan.
Pandangan hidup : Memotivasi orang untuk melihat dia melompati tembok
Pekerjaan : Artist, Pembicara, Fasilitator, Salesman.
Sifat dasar yang kedua adalah sifat yang sangat bertolak belakang dengan sanguinis, yaitu Melankolis. Watak ini banyak ditemui di kalangan einstein. Contohnya kakaknya einstein, adeknya einstein, bapaknya einstein, serta kerabat-kerabatnya einstein (hehe, yah, seperti itulah). Mereka cenderung untuk mengandalkan logika dan bukti untuk mencapai kesimpulan. Berbeda sekali dengan sanguinis yang secara sekejap akan menyatakan kesimpulannya tanpa mengetahui bahwa E=MC2 terlebih dulu. Orang melankolis cenderung “sempurna” dalam menjalani hidup. Karena itu watak ini disebut “Melankolis yang Sempurna”. Berikut ciri-ciri orang berwatak melankolis.
Cenderung pendiam.
Kebanyakan cerdas.
Lebih senang sendiri dari pada berkumpul.
Sensitif sekali terhadap kritik, walaupun cuman “ah lo gendut amat, haha (nada bercanda)”
Tertib dan disiplin tinggi.
Jalan hidup terencana sampai 5 bahkan 10 tahun ke depan.
Ruangan selalu rapi.
Terlihat tenang dan serius.
Artistik, musikal, filosofis, dan puitis.
Suka berkorban.
Suka melihat tabel daftar dan diagram.
Perfeksionis.
Terlalu sering curiga.
Suka nyanyi-nyanyi lagu melow kalo lagi sendirian.
Terlihat keren (cool).
Selera humor rendah.
Pandangan hidup : Membuat perhitungan detail untuk mengukur tembok sebelum melewatinya
Pekerjaan : Peneliti, Analis, Akuntan, Teknisi.
Sifat berikutnya adalah Koleris. Watak ini bisa di baca dengan hanya satu kata, “KUAT”. yah, dari situ akan menyebar ke berbagai aspek ciri lainnya. Oleh karena itu, sifat ini disebut “Koleris yang Kuat”. Inilah ciri-ciri seseorang memiliki watak koleris yang kuat.
Langkah cepat.
Tampak terburu-buru.
Datang paling awal, pulang paling cepat.
Mendominasi.
Tidak suka dibantah.
Menghadapi kekerasan dengan kekerasan.
Hidup penuh tujuan bagi kepentingan diri sendiri.
Tidak suka basa basi.
Aktif.
Bebas dan mandiri.
Pantang menyerah.
Tidak terlalu butuh teman.
Sulit meminta maaf.
Unggul dalam keadaan darurat.
Selalu benar.
Membuat keputusan sulit dengan cepat.
Tertantang dengan tantangan dan persaingan.
Cepat marah.
Emosi tidak pada belas kasihan.
Ambisius.
Egois.
Melakukan sesuatu seenak jidat.
Pandangan hidup : Mendobrak tembok
Pekerjaan : Pengusaha, Pemimpin, Direktur.
Sifat yang terakhir yaitu Phlegmatis. Tidak banyak hal menonjol yang dimiliki watak ini. Tapi justru karena di sinilah sisi baik mereka. Mereka hanya ingin kedamaian abadi di muka bumi ini. Karena inilah mereka disebut si “Phlegmatis yang Damai”. Seperti halnya sanguinis-melankolis yang berbanding terbalik, phlegmatis merupakan kebalikan dari koleris. Mereka cenderung santai, bahkan sangat santai. Berikut ciri-cirinya.
Damai.
Setia.
Malas.
Lebih senang mendengarkan daripada berbicara.
Banyak teman.
Mudah beradaptasi.
Patuh.
Berusaha menyenangkan hati orang.
Motivasi kurang.
Rendah hati.
Emosi stabil.
Bijaksana.
Supportif.
Menghindari konfilk.
Menemui cara yang mudah dalam melakukan sesuatu (mungkin karena malas ^.^v)
Sangat lambat dalam memilih tindakan.
Punya selera humor.
Anti bosan.
Pandangan hidup : Membantu orang melompati tembok
Pekerjaan : Staf administrasi, Konselor, Customer service.
Yap, itulah 4 sifat dasar manusia. Sebagai catatan, tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki lebih dari satu tipe watak.
Salah satu jenis psikotes yang palin banyak digunakan di dunia adalah Enneagram. Kata Enneagram berasal dari bahasa Yunani ennea berarti sembilan dan grammos berarti sesuatu yang digambarkan. Tes ini dikembangkan oleh Oscar Ichazo (Psikolog kelahiran Bolivia) dan Claudio Naranjo (Psikiater kelahiran Chili) pada tahun 1950-an dan didasarkan pada pengajaran G.I.Gurdjieff. Kesembilan jenis kepribadian ini digambarkan dalam diagram yang masing-masing kepribadian saling memiliki hubungan Tes Enneagam ini berfungsi untuk mengetahui bentuk-bentuk kepribadian manusia yang dibagi menjadi 9 jenis. Jenis kepribadian tersebut adalah:
9 Tipe Kepribadian berdasarkan Enneagram :
1. Reformer / Perfeksionis
Seorang yang rasional dan sangat idealis. Punya jiwa kuat dalam membedakan benar dan salah. Umumnya seorang guru, atau agen perubahan (agen reformasi). Ingin selalu memperbaiki yang salah. Tapi terkadang terlalu kritis dan terlalu perfeksionis.
2. Giver / Helper
Seorang yang berjiwa merawat, peduli kepada sesamanya. Berhati lembut, tulus dan empati kepada orang lain. Mau berkorban untuk orang lain. Suka membantu orang lain. Namun terkadang terlalu sentimentil (perasa). Terkadang punya masalah dalam hal menyampaikan kebutuhannya sendiri kepada orang lain. Menuntut orang lain mengerti kebutuhannya.
3. Achiever/ Motivator/ Performer
Seorang yang berorientasi pada prestasi. Energik, bersemangat, percaya diri. Punya ambisi untuk maju. Terkadang terlalu berpikir tentang pandangan orang lain terhadap dirinya. Terlalu gila kerja dan terlalu suka bersaing untuk menang.
4. Romantic / Artist/ Individualist
Seorang yang sensitif dan introspektif (melihat kedalam diri sendiri). Kreatif, dapat mengekspresikan diri. Terkadang emosinya berubah-ubah (moody). Terlalu menarik diri dari pergaulan. Kurang nyaman bertemu banyak orang. Terkadang mengasihani diri sendiri.
5. Observer / Thinker / Investigator
Seorang yang memiliki otak cerebral kuat. Punya rasa penasaran tinggi. Ingin mengetahui sesuatu secara mendalam. Mampu berkonsentrasi terhadap keahlian-keahlian yang rumit. Mandiri. Inovatif. Dan punya kemampuan inventif (menemukan sesuatu). Terkadang terlalu asyik dengan konsep-konsep gagasannya sendiri. Dapat melihat dunia dengan cara pandang yang berbeda. Terkadang terlalu memisahkan diri dari bertemu banyak orang.
6. Loyalist / Pessimist
Seorang yang terlalu menekankan rasa aman. Punya komitmen. Bertanggungjawab, dapat bekerja keras. Sering meragukan diri sendiri. Kurang yakin dan kurang percaya diri. Kurang bisa mengambil keputusan.
7. Generalist / Optimist / Adventure
Seorang yang selalu sibuk. Punya sikap terbuka terhadap orang lain. Berjiwa spontan. Bersemangat. Selalu optimis dan yakin pada diri sendiri. Terkadang kurang disiplin mengerjakan satu hal. Kurang fokus. Selalu mencari pengalaman-pengalaman baru. Kurang bisa bersabar.
8. Challenger/ Leader / Boss/ Protector/ Intimidator
Seorang yang dominan. Percaya diri. Berjiwa melindungi. Gaya bicara langsung pada intinya. Terkadang cenderung egois dan mendominasi. Merasa dia harus mengendalikan lingkungan, dan orang-orang di sekitarnya. Cenderung mudah marah (temperamental).
9. Peacemaker / Mediator/ Accomodator
Seorang yang easygoing. Bisa mempercayai orang lain. Bisa menerima orang lain. Emosinya stabil. Cukup kreatif dan optimis. Terkadang harus mengajak orang lain untuk bepergian untuk mencari rasa aman. Selalu menghindari konflik. Tidak suka berselisih. Namun terkadang bersikap keras kepala

Psikotes (Part 8) : Verbal, Wartegg
Psikotes (Part 7) :Kerjasama, Motivasi, Potensi Sukses
Sanguin → dijuluki si “Populer” karena pandai persuasif dan ingin terkenal.
Koleris → dijuluki si “Kuat” karena sering dominan dan kompetitif.
Melankolis → dijuluki si “Sempurna” karena perfeksionis dan serba teratur.
Plegmatis → dijuluki si “Cinta Damai” karena kesetiaannya dan menghindari konflik.
4 kepribadian diatas tidak ada yang lebih bagus atau lebih jelek, sebab masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Sekarang mari kita ulas kekuatan dan kelemahan dari 4 kepribadian tersebut.
SANGUIN
Kekuatan :
Suka bicara.
Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif.
Antusias dan ekspresif.
Ceria dan penuh rasa ingin tahu.
Hidup di masa sekarang.
Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan).
Berhati tulus dan kekanak-kanakan.
Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara).
Umumnya hebat di permukaan.
Mudah berteman dan menyukai orang lain.
Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian.
Menyenangkan dan dicemburui orang lain.
Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam).
Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan.
Menyukai hal-hal yang spontan.
Kelemahan :
Suara dan tertawa yang keras (bahkan terlalu keras).
Membesar-besarkan suatu hal / kejadian.
Susah untuk diam.
Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka ikutan Gank).
Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele.
RKP (Rentang Konsentrasi Pendek) alias pelupa.
Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias).
Mudah berubah-ubah.
Susah datang tepat waktu.
Prioritas kegiatan kacau.
Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas.
Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya.
Egoistis alias suka mementingkan diri sendiri.
Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama.
Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.

dan ada jjuga bermacam budayanyaMacam-macam budaya Indonesia sudah terkenal unik di seluruh dunia. Selain itu, Indonesia juga mendapat julukan Zamrud Khatulistiwa. Budayanya pun sudah mendunia, ditambah dengan semakin bertambahnya provinsi di Indonesia nan sampai saat ini sudah berjumlah 33 provinsi. Ini tentu saja membuat semakin beragamnya budaya kita.

Dewasa ini memang dibutuhkan kerja keras agar macam-macam budaya Indonesia dapat tetap lestari. Luasnya wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke membuat kita kaya akan budaya.
Uniknya, budaya Indonesia dapat kita lihat saat berkunjung ke Taman Mini Indonesia Latif (TMII). Di sana terdapat macam-macam budaya Indonesia, mulai dari rumah adat, baju adat, dll. Tapi, tak ada salahnya sewaktu-waktu kita pun mengunjungi daerah di Indonesia buat melihat secara langsung macam-macam budaya Indonesia.
Untuk lebih mengenal macam-macam budaya Indonesia, marilah kita berkunjung ke tiap pulau di Indonesia. Budaya Indonesia sebetulnya tak kalah dengan budaya dari luar, tetapi sangat disayangkan sebagian penduduk Indonesia lebih merasa bangga dengan budaya luar.
Sebelum mengetahui macam-macam budaya Indonesia, ada baiknya kita ketahui apa itu budaya dan kebudayaan. Dalam bahasa sehari-hari, kebudayaan artinya terbatas pada hal-hal nan latif seperti candi, tari-tarian, seni rupa, seni suara, kesusastraan, dan filsafat.
Definisi ilmu antropologi jauh lebih luas sifat dan ruang lingkupnya. Menurut ilmu antropologi, kebudayaan ialah holistik sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehudupan masyarkat nan dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sementara itu, budaya itu sendiri artinya ide dari budi dan daya seseorang buat melakukan sesuatu.
Macam-macam Budaya IndonesiaIndonesia ialah negara nan sangat kaya kebudayaan. Setiap pulau nan terdiri atas beberapa provinsi mempunyai kebudayaan nan berbeda. Tiap suku bangsa memiliki bahasa, rumah adat, tarian, lagu daerah, baju adat, upacara adat, makanan tradisional, dll. Seperti nan tertulis di bawah ini, kita akan coba bahas macam-macam budaya Indonesia.
1. Macam-macam Budaya di Pulau SumateraPulau nan mendapat julukan Suwarnadwipa (pulau emas) atau Suwarnabhumi (tanah emas), keunikan macam-macam budayanya dapat kita lihat di bawah ini.
a. Rumah Adat
  1. Aceh: Rumoh Aceh
  1. Sumatera Utara: Jabo Balon
  1. Sumatera Barat: Rumah Gadang
  1. Sumatera Selatan: Rumah Limas
  1. Riau: Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar, Lontiok
  1. Jambi: Rumah Panggung
  1. Lampung: Nuwo Sesaat
  1. Bengkulu: Bubungan Limas
b. Tarian
  1. Aceh: Tari Bines, Didong, Tari Guel, Tari Mesekat, Tari Rateb Meuseukat, Tari Saman, Tari Seudati, Tari Laweut, Tari Likok Pulo, Tari Pho, Tari Rapa'i Geleng, Tari Ula-ula Lembing, dan Tari Pukat.
  1. Sumatera Utara: Tortor, Tari Sapu Tangan, Tari Adok, Tari Anak, Tari Pahlawan, Tari Lagu Duo, Tari Perak, dan Famaena.
  1. Sumatera Barat: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Pasambahan, dan Tari Lilin.
  1. Riau: Zapin, Rentak Bulian dan Serampang Dua Belas.
  1. Kepulauan Riau: Madah Gurindam'
  1. Jambi: Sekapur Sirih, Selampit Delapan, dan Rangguk.
  1. Bengkulu: Tari Andun, Bidadei Teminang, dan Tari Kejei.
  1. Sumatera Selatan: Gending Sriwijaya, Bekhusek, Tanggai
  1. Kepulauan Bangka Belitung: Tari Campak.
  1. Lampung: Bandana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, dan Labu Kayu.
c. Lagu
  1. Aceh: B ungong Jeumpa dan Lembah Alas.
  1. Sumatera Utara: Piso Surit, Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, dan Tapian Nauli.
  1. Riau: Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh, Dedap Durhaka, dan Kutang Barendo.
  1. Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang yang Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, dan Rang Talu.
  1. Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, dan Tari Tanggai.
  1. Jambi: Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, dan Selendang Mayang.
  1. Bengkulu: Lalan Belak.
  1. Lampung: Lipang Lepangdang.


2. Macam-macam Budaya di Pulau Jawa dan BaliPulau Jawa mendapat julukan Jawadwipa (pulau padi). Terdapat beberapa provinsi di pulau tersebut dan banyak keanegaraman budayanya. Macam-macam budaya Indonesia di Pulau Jawa dan Bali ialah sebagai berikut.
a. Rumah Adat
  1. Jawa Tengah: Joglo
  1. Jawa Timur: Joglo
  1. DI Yogyakarta: Joglo
  1. Jawa Barat: Kasepuhan
  1. Bali: Natar
b. Tarian
  1. DKI Jakarta: Topeng dan Yapong.
  1. Jawa Barat: Bangbarongan, Bengberokan, Jaipongan, Tari Cikeruhan, Tari Topeng Cirebon, Tari Topeng Priangan, Kuda lumping, dan Reog (Sunda).
  1. Jawa Tengah: Ebeg, Topeng Ireng, Kuda lumping, Tari Topeng Sinok, Tari Topeng Brebes, dan Reog (Banjarharjo).
  1. Jawa Timur: Tari Remo, Kuda lumping, Reog (Ponorogo)
  1. Yogyakarta: Tari Golek Menak dan Kuda lumping.
  1. Bali: Joged Bumbung, Gambuh, Kecak, Legong, Sanghyang, Tari Bali, Tari Jangger, Tari Pendet, dan Tari Rejang.
c. Lagu
  1. Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, dan Terang Bulan .
  1. Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, danTokecang.
  1. Banten: Dayung Sampan.
  1. Jawa Timur: Keraban Sape dan Tanduk Majeng.
  1. Jawa Tengah: Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan.
  1. Yogyakarta: Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah.
  1. Bali: Mejangeran dan Ratu Anom.


3. Macam-macam Budaya di Pulau Kalimantan dan Nusa TenggaraPulau ini mendapat julukan Warunadwipa nan artinya 'Pulau Dewa Laut'. Beberapa istilah nan dulu digunakan buat Pulau Kalimantan. Tidak kalah dengan dua pulau nan telah kita bicarakan di atas, Kalimantan memiliki karakteristik khas budaya sendiri.
a. Rumah Adat
  1. Kalimantan Barat: Rumah Panjang
  1. Kalimantan Timur: Rumah Lamin
  1. Kalimantan Tengah: Rumah Bentang
  1. Kalimantan Selatan: Rumah Banjar
  1. Nusa Tenggara Barat: Dalam Tempat Samawa
  1. Nusa Tenggara Timur: Sao Ata Nusa Lakitana
b. Tarian
  1. Nusa Tenggara Timur: Caci, Caci Melo, Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, dan Rokatenda.
  1. Kalimantan: Tari Banjar, Tari Kanjar, Manasai, Tari Pedang, Tari Giring-Giring, Tari Pala, Tari Pinggan, dan Tari Hudog.
  1. Nusa Tenggara Barat: Oncer Batu Gandrung.
  1. Nusa Tenggara Timur: Oha dan Lego-lego.
c. Lagu
  1. Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk, Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas , Sungai Sambas Kebanjiran, dan Alon-Alon .
  1. Kalimantan Timur: Indung-Indung.
  1. Kalimantan Tengah: Kalayar dan Pulau Lempang .
  1. Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, dan Saputangan Bapuncu Ampat .
  1. Nusa Tenggara Barat: Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, dan Tutu Koda .
  1. Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobamora, dan Pangkas Bebek Angsa .


4. Macam-macam Budaya di Pulau Sulawesi dan MalukuSulawesi syahdan berasal dari kata sula nan berarti 'pulau dan besi', sedangkan orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Maluku memiliki nama orisinil "Jazirah al-Mulk" nan artinya 'kumpulan/semenanjung kerajaan nan terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil'. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam nan berlimpah.
Orang Belanda menyebutnya sebagai 'the three golden from the east' (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda, dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku 'Summa Oriental' nan telah melukiskan tentang Ternate, Ambon, dan Banda sebagai 'the spices island'.
Berikut budaya-budaya di Sulawesi dan Maluku.
a. Rumah Adat
  1. Sulawesi Utara: Baolaang Mongandow.
  1. Sulawesi Tenggara: Laikos.
  1. Sulawesi Tengah: Sauraja.
  1. Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), dan Balla Lompoa (Makassar Gowa).
  1. Maluku: Baileo.
b. Tarian
  1. Sulawesi Utara: Maengket dan Polopalo.
  1. Sulawesi Tengah: Dero.
  1. Sulawesi Selatan: Pajoge, Tari Pakarena, Tarian Anging Mamiri, dan Tari Padduppa.
  1. Sulawesi Tenggara: Tari Malulo.
  1. Gorontalo: Tari Saronde, Tari Elengge, Tari Dana-Dana, Tari Polopalo, dan Tari Pore-Pore.
  1. Maluku dan Maluku Utara: Cakalele, Orlapei, dan Katreji.
c. Lagu
  1. Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku, Tope Tugu
  1. Sulawesi Barat: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
  1. Sulawesi Selatan: Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong.
  1. Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, dan Sitara Tillo.
  1. Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
  1. Gorontalo: Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , dan Wanu Mamo Leleyangi
  1. Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, dan Tanase


5. Macam-macam Budaya di PapuaMeski dari segi kebudayaan Papua memang sedikit berbeda dengan pulau lainnya, tetapi eksistensi kebudayaannya cukup menarik dan unik.
a. Rumah Adat
  1. Honai, Rumah Kariwari
b. Tarian
  1. Perang, Musyoh, dan Yosim Pancar
c. Lagu
  1. Apuse dan Yamko Rambe Yamko
Budaya daerah ini merupakan karakteristik khas setiap daerah nan seharusnya menjadi tangggung jawab kita bersama buat dapat melestarikannya sebab macam-macam budaya Indonesia ini dapat saja punah. Bahkan, budaya ini mungkin saja diakui oleh negara lain sebagai budayanya. Mulai dari sekarang marilah kita lestarikan macam-macam budaya Indonesia demi kelestarian budaya di masa nan akan datang.Macam-macam budaya Indonesia sudah terkenal unik di seluruh dunia. Selain itu, Indonesia juga mendapat julukan Zamrud Khatulistiwa. Budayanya pun sudah mendunia, ditambah dengan semakin bertambahnya provinsi di Indonesia nan sampai saat ini sudah berjumlah 33 provinsi. Ini tentu saja membuat semakin beragamnya budaya kita.
Dewasa ini memang dibutuhkan kerja keras agar macam-macam budaya Indonesia dapat tetap lestari. Luasnya wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke membuat kita kaya akan budaya.
Uniknya, budaya Indonesia dapat kita lihat saat berkunjung ke Taman Mini Indonesia Latif (TMII). Di sana terdapat macam-macam budaya Indonesia, mulai dari rumah adat, baju adat, dll. Tapi, tak ada salahnya sewaktu-waktu kita pun mengunjungi daerah di Indonesia buat melihat secara langsung macam-macam budaya Indonesia.
Untuk lebih mengenal macam-macam budaya Indonesia, marilah kita berkunjung ke tiap pulau di Indonesia. Budaya Indonesia sebetulnya tak kalah dengan budaya dari luar, tetapi sangat disayangkan sebagian penduduk Indonesia lebih merasa bangga dengan budaya luar.
Sebelum mengetahui macam-macam budaya Indonesia, ada baiknya kita ketahui apa itu budaya dan kebudayaan. Dalam bahasa sehari-hari, kebudayaan artinya terbatas pada hal-hal nan latif seperti candi, tari-tarian, seni rupa, seni suara, kesusastraan, dan filsafat.
Definisi ilmu antropologi jauh lebih luas sifat dan ruang lingkupnya. Menurut ilmu antropologi, kebudayaan ialah holistik sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehudupan masyarkat nan dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sementara itu, budaya itu sendiri artinya ide dari budi dan daya seseorang buat melakukan sesuatu.
Macam-macam Budaya IndonesiaIndonesia ialah negara nan sangat kaya kebudayaan. Setiap pulau nan terdiri atas beberapa provinsi mempunyai kebudayaan nan berbeda. Tiap suku bangsa memiliki bahasa, rumah adat, tarian, lagu daerah, baju adat, upacara adat, makanan tradisional, dll. Seperti nan tertulis di bawah ini, kita akan coba bahas macam-macam budaya Indonesia.
1. Macam-macam Budaya di Pulau SumateraPulau nan mendapat julukan Suwarnadwipa (pulau emas) atau Suwarnabhumi (tanah emas), keunikan macam-macam budayanya dapat kita lihat di bawah ini.
a. Rumah Adat
  1. Aceh: Rumoh Aceh
  1. Sumatera Utara: Jabo Balon
  1. Sumatera Barat: Rumah Gadang
  1. Sumatera Selatan: Rumah Limas
  1. Riau: Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar, Lontiok
  1. Jambi: Rumah Panggung
  1. Lampung: Nuwo Sesaat
  1. Bengkulu: Bubungan Limas
b. Tarian
  1. Aceh: Tari Bines, Didong, Tari Guel, Tari Mesekat, Tari Rateb Meuseukat, Tari Saman, Tari Seudati, Tari Laweut, Tari Likok Pulo, Tari Pho, Tari Rapa'i Geleng, Tari Ula-ula Lembing, dan Tari Pukat.
  1. Sumatera Utara: Tortor, Tari Sapu Tangan, Tari Adok, Tari Anak, Tari Pahlawan, Tari Lagu Duo, Tari Perak, dan Famaena.
  1. Sumatera Barat: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Pasambahan, dan Tari Lilin.
  1. Riau: Zapin, Rentak Bulian dan Serampang Dua Belas.
  1. Kepulauan Riau: Madah Gurindam'
  1. Jambi: Sekapur Sirih, Selampit Delapan, dan Rangguk.
  1. Bengkulu: Tari Andun, Bidadei Teminang, dan Tari Kejei.
  1. Sumatera Selatan: Gending Sriwijaya, Bekhusek, Tanggai
  1. Kepulauan Bangka Belitung: Tari Campak.
  1. Lampung: Bandana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, dan Labu Kayu.
c. Lagu
  1. Aceh: B ungong Jeumpa dan Lembah Alas.
  1. Sumatera Utara: Piso Surit, Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, dan Tapian Nauli.
  1. Riau: Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh, Dedap Durhaka, dan Kutang Barendo.
  1. Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang yang Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, dan Rang Talu.
  1. Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, dan Tari Tanggai.
  1. Jambi: Batanghari, Soleram, Injit-Injit Semut, Pinang Muda, dan Selendang Mayang.
  1. Bengkulu: Lalan Belak.
  1. Lampung: Lipang Lepangdang.


2. Macam-macam Budaya di Pulau Jawa dan BaliPulau Jawa mendapat julukan Jawadwipa (pulau padi). Terdapat beberapa provinsi di pulau tersebut dan banyak keanegaraman budayanya. Macam-macam budaya Indonesia di Pulau Jawa dan Bali ialah sebagai berikut.
a. Rumah Adat
  1. Jawa Tengah: Joglo
  1. Jawa Timur: Joglo
  1. DI Yogyakarta: Joglo
  1. Jawa Barat: Kasepuhan
  1. Bali: Natar
b. Tarian
  1. DKI Jakarta: Topeng dan Yapong.
  1. Jawa Barat: Bangbarongan, Bengberokan, Jaipongan, Tari Cikeruhan, Tari Topeng Cirebon, Tari Topeng Priangan, Kuda lumping, dan Reog (Sunda).
  1. Jawa Tengah: Ebeg, Topeng Ireng, Kuda lumping, Tari Topeng Sinok, Tari Topeng Brebes, dan Reog (Banjarharjo).
  1. Jawa Timur: Tari Remo, Kuda lumping, Reog (Ponorogo)
  1. Yogyakarta: Tari Golek Menak dan Kuda lumping.
  1. Bali: Joged Bumbung, Gambuh, Kecak, Legong, Sanghyang, Tari Bali, Tari Jangger, Tari Pendet, dan Tari Rejang.
c. Lagu
  1. Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, dan Terang Bulan .
  1. Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, danTokecang.
  1. Banten: Dayung Sampan.
  1. Jawa Timur: Keraban Sape dan Tanduk Majeng.
  1. Jawa Tengah: Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan.
  1. Yogyakarta: Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah.
  1. Bali: Mejangeran dan Ratu Anom.


3. Macam-macam Budaya di Pulau Kalimantan dan Nusa TenggaraPulau ini mendapat julukan Warunadwipa nan artinya 'Pulau Dewa Laut'. Beberapa istilah nan dulu digunakan buat Pulau Kalimantan. Tidak kalah dengan dua pulau nan telah kita bicarakan di atas, Kalimantan memiliki karakteristik khas budaya sendiri.
a. Rumah Adat
  1. Kalimantan Barat: Rumah Panjang
  1. Kalimantan Timur: Rumah Lamin
  1. Kalimantan Tengah: Rumah Bentang
  1. Kalimantan Selatan: Rumah Banjar
  1. Nusa Tenggara Barat: Dalam Tempat Samawa
  1. Nusa Tenggara Timur: Sao Ata Nusa Lakitana
b. Tarian
  1. Nusa Tenggara Timur: Caci, Caci Melo, Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, dan Rokatenda.
  1. Kalimantan: Tari Banjar, Tari Kanjar, Manasai, Tari Pedang, Tari Giring-Giring, Tari Pala, Tari Pinggan, dan Tari Hudog.
  1. Nusa Tenggara Barat: Oncer Batu Gandrung.
  1. Nusa Tenggara Timur: Oha dan Lego-lego.
c. Lagu
  1. Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk, Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas , Sungai Sambas Kebanjiran, dan Alon-Alon .
  1. Kalimantan Timur: Indung-Indung.
  1. Kalimantan Tengah: Kalayar dan Pulau Lempang .
  1. Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, dan Saputangan Bapuncu Ampat .
  1. Nusa Tenggara Barat: Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, dan Tutu Koda .
  1. Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobamora, dan Pangkas Bebek Angsa .


4. Macam-macam Budaya di Pulau Sulawesi dan MalukuSulawesi syahdan berasal dari kata sula nan berarti 'pulau dan besi', sedangkan orang Arab menyebut Sulawesi dengan nama Sholibis. Maluku memiliki nama orisinil "Jazirah al-Mulk" nan artinya 'kumpulan/semenanjung kerajaan nan terdiri dari kerajaan-kerajaan kecil'. Maluku dikenal dengan kawasan Seribu Pulau serta memiliki keanekaragaman sosial budaya dan kekayaan alam nan berlimpah.
Orang Belanda menyebutnya sebagai 'the three golden from the east' (tiga emas dari timur) yakni Ternate, Banda, dan Ambon. Sebelum kedatangan Belanda, penulis dan tabib Portugis, Tome Pirez menulis buku 'Summa Oriental' nan telah melukiskan tentang Ternate, Ambon, dan Banda sebagai 'the spices island'.
Berikut budaya-budaya di Sulawesi dan Maluku.
a. Rumah Adat
  1. Sulawesi Utara: Baolaang Mongandow.
  1. Sulawesi Tenggara: Laikos.
  1. Sulawesi Tengah: Sauraja.
  1. Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), dan Balla Lompoa (Makassar Gowa).
  1. Maluku: Baileo.
b. Tarian
  1. Sulawesi Utara: Maengket dan Polopalo.
  1. Sulawesi Tengah: Dero.
  1. Sulawesi Selatan: Pajoge, Tari Pakarena, Tarian Anging Mamiri, dan Tari Padduppa.
  1. Sulawesi Tenggara: Tari Malulo.
  1. Gorontalo: Tari Saronde, Tari Elengge, Tari Dana-Dana, Tari Polopalo, dan Tari Pore-Pore.
  1. Maluku dan Maluku Utara: Cakalele, Orlapei, dan Katreji.
c. Lagu
  1. Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku, Tope Tugu
  1. Sulawesi Barat: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
  1. Sulawesi Selatan: Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong.
  1. Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, dan Sitara Tillo.
  1. Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
  1. Gorontalo: Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , dan Wanu Mamo Leleyangi
  1. Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, dan Tanase


5. Macam-macam Budaya di PapuaMeski dari segi kebudayaan Papua memang sedikit berbeda dengan pulau lainnya, tetapi eksistensi kebudayaannya cukup menarik dan unik.
a. Rumah Adat
  1. Honai, Rumah Kariwari
b. Tarian
  1. Perang, Musyoh, dan Yosim Pancar
c. Lagu
  1. Apuse dan Yamko Rambe Yamko
Budaya daerah ini merupakan karakteristik khas setiap daerah nan seharusnya menjadi tangggung jawab kita bersama buat dapat melestarikannya sebab macam-macam budaya Indonesia ini dapat saja punah. Bahkan, budaya ini mungkin saja diakui oleh negara lain sebagai budayanya. Mulai dari sekarang marilah kita lestarikan macam-macam budaya Indonesia demi kelestarian budaya di masa nan akan datang.